Hyunjin biasanya mengisi bensin setiap dua hari sekali. Pom bensin langganannya masih belum juga menyediakan pertamax. Oleh karena itu, Hyunjin terpaksa mengisi bensin di pom mini Toko HM karena kebetulan satu arah dengan arah-arah sekolahnya.
Hm, terpaksa? Benarkah begitu?
Sudah beberapa hari Hyunjin selalu mengisi bensin di Toko HM sepulang sekolah. Dan mas-mas ganteng itulah yang selalu mengisikan bensinnya.
Karena Hyunjin sudah menjadi pelanggan, dia dan mas-mas itu jadi sering ngobrol. Dari situlah Hyunjin ketahui nama mas-mas itu adalah Chan, umurnya empat tahun lebih tua dari dirinya.
“Mas mas, diskon lah Mas, udah pelanggan, nih.”
Bahkan Hyunjin sudah berani meminta diskon.
Chan hanya terkekeh. “Kalo mau diskon ya boleh, tapi aku minta nomor hp sampean dulu.”
“Eh?!”
Chan langsung tertawa. Dia pun menutup tangki bensin motor Hyunjin sekalian menurunkan dan mengunci joknya.
“Bercanda, Dek.”
Hyunjin mendengus sebal. “Ya udah, berapa?”
“Sampean mau minta nomor hp ku?” Chan menaikkan alisnya, berniat menjahili Hyunjin.
“Bensinnya! Berapa harganya?!”
Lagi-lagi Chan tertawa. “Hahahaha, 25 ribu, Dek.”
Hyunjin segera memberikan Chan uang lalu pergi dari situ dengan wajah bersemu merah.