Jantung Hyunjin berdebar kencang ketika Chan muncul dari dalam mobilnya. Dengan tergesa-gesa, dia berlari keluar rumah dan segera membuka gerbang.
“Mas Chan!” Serunya antusias.
Chan menatapnya, tersenyum. Hyunjin menunduk. Malu.
'Ih ganteng banget..'
'Kok bisa ada manusia secantik dia. Indah banget..'
“Hai, malam Adek cantik,” sapa Chan sambil sedikit mendekatkan wajahnya pada wajah Hyunjin.
“Umm jangan deket-deket! Dah ayo masuk,” balas Hyunjin kelimpungan sambil menarik lengan Chan untuk masuk ke rumahnya.
'Mas Chan mobilnya bagus banget.. pasti mahal..'
“Mama! Mas Chan udah sampe!” Seru Hyunjin.
“Iya! Ajak masuk!” Terdengar Mama Hyunjin menjawab dari jauh, sepertinya beliau ada di dapur.
Hyunjin pun mengajak Chan duduk di ruang TV. Chan menurut saja. Dia duduk pun duduk di sebelah Hyunjin.
Dengan jarak satu meter.
“Ih Mas deketan sini ah! Kayak lagi ngapain aja,” protes Hyunjin.
Chan terkekeh. Dia pun tersenyum miring, ide jahil muncul di otaknya.
Dengan cepat dia geser badannya hingga berdempetan dengan badan Hyunjin kemudian memeluk badan yang lebih muda layaknya guling. Mengakibatkan yang dipeluk erat seperti itu tersentak dan berteriak protes.
“Badan kamu enak dipeluk ternyata,”
Muka Hyunjin memerah. “Umm diem!”
Chan tertawa. Dia pun melepaskan pelukannya pada badan Hyunjin. Senyuman manis terpampang pada bibirnya ketika mengetahui wajah Hyunjin yang memerah.
“Hehe, btw ada apa nih kamu ngajak Mas ke rumah?”
Hyunjin menoleh ke arah Chan. Tangannya meraih lengan jaket Chan.
“Temenin nonton The Conjuring 3,”
Oh astaga, lihatlah mata bulat yang bersinar seperti mata anak anjing yang lucu itu.
“K-kamu belum nonton? U-um, maksudnya k-kamu nggak berani nonton sendiri, kah?”
Bibir Hyunjin mengerucut. “Temen-temen udah nonton tapi waktu itu aku lagi ada kegiatan jadi ndak bisa ikut nonton. Aku ndak berani nonton sendiri jadi um, mau nonton sama Mas.”
Kawan-kawan, hati Chan layaknya lilin yang meleleh sekarang.
Reflek, tangan Chan terulur untuk mengusak rambut Hyunjin.
“Hihihi, iya deh iya, Mas temenin.”