Residu

“Kak, kenapa?”

Bingunglah Hyunjin, tanpa mengatakan ada apa, Chan membawanya ke dalam bilik kamar mandi.

“Kamu,” Chan meraih tangan Hyunjin.

Dan Hyunjin dapat melihat juga merasakan bagaimana tangan yang lebih tua bergetar.

“Beneran udah selesai heat?” Bahkan Chan tak berani menatap mata Hyunjin secara langsung.

“U-udah.., I'm fine. Apa ada yang salah?” Melihat Chan yang seperti ini, napasnya sedikit terengah-engah, dahi dan pelipisnya dipenuhi titik-titik peluh, dan tangannya yang bergetar, Hyunjin jadi khawatir.

“Aku masih kecium, ya, Kak?”

Chan mengangguk. “Kalo feromon kamu gak ngundang perhatian alpha lain, mungkin aku biarin aja. Tapi alpha-alpha di sana tadi pada liatin kamu.”

Hyunjin semakin khawatir. “Kenapa bisa gitu? Aku tadi udah pake suppressant padahal.”

“Mungkin dosisnya kurang,” Chan masih terengah-engah.

“Tapi aku udah selesai heat,” Hyunjin masih mengelak.

Chan menghembuskan napas kasar. Setelah itu ia rentangkan tangannya. “Sini, scenting. Paling enggak biar bau kamu keredam.”

Namun Hyunjin terlihat ragu. “Kak, gak papa?” Bagaimana pun juga Chan bukan siapa-siapanya. Tak ada hubungan keluarga, hanya teman satu kost. Selama ini ketika melakukan scenting, Hyunjin hanya meminta bantuan keluarganya. Entah itu ayah atau sepupu-sepupu alphanya.

Dan Chan mengangguk, tersenyum tipis. “Kalo aku kebablasan gigit atau cakar aja.”


Mengenakan jaket Chan, Hyunjin menyamankan dirinya di dalam dekapan Chan. Matanya terpejam, kepalanya ia sandarkan pada dada bidang sang alpha. Sementara sang alpha wajahnya, kadang juga lehernya, pada ceruk leher milik sang omega.

Sesekali darah Hyunjin berdesir ketika telapak tangan Chan mengelus lehernya. Secara naluriah ia akan merengek karena merasa nyaman.

Lima belas menit mereka bertahan pada posisi itu, kemudian Chan lepas kontak tubuh mereka. Feromon manis Hyunjin sudah jauh berkurang, tertutupi oleh feromon miliknya.

Dengan mata yang masih sayu, Hyunjin menatap Chan. Ia lihat dahi pria itu yang masih basah oleh keringat, juga tonjolan-tonjolan vena yang terlihat jelas di sekitar pelipis, leher, serta sekujur lengan.

'Kak Chan nahan diri sekeras itu?'

“Kak Chan, makasih banyak.”

Chan tersenyum. Ia lap keringat di dahinya. “Gak masalah. Langsung pulang aja?”

Hyunjin mengangguk. Ia tak ingin menyusahkan Chan lebih banyak lagi.


Yang terjadi pada Hyunjin tadi, residu feromon yang omega itu keluarkan ketika heat masih ada. Hyunjin adalah omega dominan, sehingga biasanya feromonnya akan lebih kuat daripada omega resesif.

Tak jarang ketika omega dominan sepertinya baru saja selesai heat, residu feromon mereka masih tertinggal. Biasanya feromon itu akan menguar ketika hormon seksual omega terstimulasi pasca heat.

Sederhananya, feromon residu pasca heat akan keluar ketika omega tersebut terangsang secara seksual. Horny.